Selamat Datang Di Rumah Informasi Seputar Kesehatan, Info Unik, Gaya Hidup, Dan Teknologi Beserta Tips Dan Trik Bermanfaat

Banyak Begadang Di Hari Muda Diabetes Di Hari Tua

  RN7      

Mengetahui Bahaya Anak Sering Begadang


Dampak Buruk Bagi Kesehatan Anak Yang Kurang Jam Tidur


Diketahui bahwa tubuh kita memerlukan waktu pada malam hari sekitar 8 hingga 9 jam untuk tidur. Lalu, apa yang terjadi seandainya jam tidur kita ternyata kurang dari delapan jam ?!

Beberapa penelitian menyebut, terdapat hubungan pada orang dewasa antara kurang tidur dan meningkatnya faktor resiko kardiovaskular, termasuk didalamnya peningkatan obesitas dan diabetes.

Dan, remaja yang tidur kurang dari delapan jam di malam hari cenderung memiliki lemak di sekitar bagian tengah tubuh. Ini menjadi resisten terhadap insulin, dan dipastikan akan menyebabkan kemunculan diabetes tipe 2. Hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya resistensi terhadap insulin secara independen terhadap adanya obesitas, sehingga menunjukkan mekanisme intrinsik yang menghambat tidur dan gangguan metabolik.

Anak Kurang Tidur Berdampak Obesitas

Pengurangan kronis dua jam tidur setiap hari cukup untuk mengurangi sensitivitas insulin. Insulin, diproduksi oleh pankreas berfungsi membantu mengendalikan jumlah gula dalam darah. Dan saat terjadi resistensi insulin, tubuh menjadi tak lagi bereaksi secara normal terhadap insulin, sehingga hal inilah yang mendorong terbentuknya gula dalam darah.

Pada tahun 2014 ada sebuah penelitian terhadap 600 orang remaja dengan rentang usia antara 10 hingga 19 tahun dengan memperhatikan ukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah dan pengukuran lainnya.

Pola Tidur Anak Tak Teratur Sebabkan Obesitas

Pada penelitian ini, para remaja ditugaskan  melaporkan pola tidur malam mereka, dan 81 remaja menjalani dua jam tes tambahan untuk tes sensitivitas insulin. Rata-rata remaja melaporkan tidur 7,9 jam per malam. 257 remaja yang tidur kurang dari delapan jam per malam cenderung sedikit lebih tua, memiliki berat badan lebih berat dibandingkan dengan tinggi badan mereka, dan lingkar pinggang dan leher yang lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih nyenyak, seperti dilansir JAMA Pediatrics.

Mereka yang kurang tidur juga akan menjadi kurang sensitif terhadap insulin dibandingkan mereka yang tidur lebih banyak. Hal ini konsisten terhadap penelitian epidemiologi sebelumnyna yang meneliti hubungan antara durasi tidur dan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa muda.

Kebutuhan tidur bervariasi disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan tingkat kematangan remaja namun kebanyakan remaja dan orang dewasa muda memerlukan tidur sebanyak sembilan sampai sepuluh jam. Peneliti bernama, Eve Van Cauter dari Sleep, Metabolism and Health Center di University of Chicago menjelaskan, kurang tidur dapat menyebabkan resistensi insulin karena disregulasi nafsu makan, yang menyebabkan penambahan berat badan.

"Obesitas adalah penyebab utama resistensi insulin," kata Van Cauter. "Resistensi insulin juga bisa diakibatkan oleh sebuah pengaktifan responsif yang cenderung melawan aksi insulin."

Diharapkan para orang tua kiranya dapat membantu remaja mendapatkan lebih banyak tidur mereka, seperti membatasi waktu nonton dan penggunaan perangkat elektronik di malam hari. Kamar tidur sebaiknyalah difungsikan hanya untuk kegiatan tidur, tidak menyemangati untuk melakukan pekerjaan rumah dan aktivitas lainnya di tempat tidur dan mendorong aktivitas di luar ruangan dan latihan fisik di siang hari, sarannya lagi.

Penelitian Membuktikan Jika Begadang Dapat Meningkatkan Resiko Kegemukan Pada Remaja


Pada studi lainnya juga diungkapkan bahwa kebiasaan tidur larut malam hanya akan meningkatkan resiko obesitas pada remaja. Hal ini disebutkan karena bila terlalu sering begadang maka indeks massa tubuh akan meningkat dalam periode 5 tahun. Kebiasaan tidur larut malam ini juga meningkatkan risiko seorang remaja mengalami komplikasi kesehatan lainnya seperti kolesterol, diabetes, dan penyakit berbahaya lainnya makin besar.
Lauren Asarnow, anggota tim peneliti mengungkapkan jika peningkatan risiko obesitas karena tidur terlalu larut alias begadang tak memedulikan seberapa lama rentang tidur pada siang atau pagi hari. Menurut Asarnow, meski waktu rentang tidur pada pagi atau siang hari terhitung lama atau sesuai dengan standar lama tidur, yakni 8 jam, namun jika di malam hari Anda begadang maka peningkatan obesitas dan terserang penyakit tetap ada bahkan cenderung lebih besar.
Lebih lanjut Asarnow menjelaskan jika risiko obesitas akibat begadang bisa lebih tinggi saat seorang remaja juga malas berolahraga. Hal ini menurut Asarnow dikarenakan pada usia remaja, tubuh mengalami transisi pertumbuhan yang cukup signifikan.
Nah, itulah paparan mengenai hubungan kurang tidur masa remaja dan di hari tuanya kelak. Sebisa mungkin kita harus mengontrol jam tidur kita yang cukup ya gaez, guna meminimalkan resiko-resiko serangan komplikasi penyakit lainnya yang tak diharapkan datang.

Baca juga :


logoblog

Kamu Baru Saja Membaca Banyak Begadang Di Hari Muda Diabetes Di Hari Tua. Jangan Lupa Komentar Dan Share

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah membaca ulasan-ulasan menarik yang kami sajikan, tinggalkan juga jejak kehadiran kamu di kolom komentar ya gaez. Bila ada kritik dan saran, sampaikan pada kami melalui menu layanan Contact Me. Kebijakan blog ini, tidak mengizinkan meninggalkan link aktif, dan tidak memperkenankan penggunaan kata-kata yang mengandung sara.